Sejarah
Perkembangan ICT
Teknologi
Informasi Komunikasi
Teknologi
Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris:
Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung
besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis
untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi
dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan
teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya
perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi
pada pertengahan abad ke-20.
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi
lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan
dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah
Sejarah
penggunaan ICT atau komputer di Indonesia tidak hanya dimulai
dengan mulai maraknya digunakan personal computer (PC) sekitar awal tahun 80-an
atau jaringan Internet sekitar awal tahun 90-an, tetapi jauh sebelum itu yaitu
sekitar akhir tahun 50-an.
Pada awal mulai digunakannya peralatan IT atau komputer di Indonesia, tidak banyak perusahaan yang dapat menggunakan peralatan komputer tersebut, karena pada saat itu komputer masih langka dan sangat mahal harganya. Komputer yang digunakan pada masa itu adalah komputer besar atau disebut dengan istilah komputer mainframe. Merek komputer yang paling banyak digunakan di masa itu adalah komputer merek IBM, bahkan konon sekitar tahun 60-an, terdapat suatu bank yang memberi nama unit kerja pengolahan datanya dengan sebutan “Divisi IBM” hanya karena komputer yang digunakannya bermerek IBM. Bahasan mengenai sejarah penggunaan ICT di Indonesia dalam tulisan ini akan terbatas dan berakhir saat muncul Personal Computer (PC) pada sekitar awal tahun 80-an dimana mulai banyak perusahaan yang menggunakan PC dan jumlahnya menjadi tidak terhitung.
Pada awal mulai digunakannya peralatan IT atau komputer di Indonesia, tidak banyak perusahaan yang dapat menggunakan peralatan komputer tersebut, karena pada saat itu komputer masih langka dan sangat mahal harganya. Komputer yang digunakan pada masa itu adalah komputer besar atau disebut dengan istilah komputer mainframe. Merek komputer yang paling banyak digunakan di masa itu adalah komputer merek IBM, bahkan konon sekitar tahun 60-an, terdapat suatu bank yang memberi nama unit kerja pengolahan datanya dengan sebutan “Divisi IBM” hanya karena komputer yang digunakannya bermerek IBM. Bahasan mengenai sejarah penggunaan ICT di Indonesia dalam tulisan ini akan terbatas dan berakhir saat muncul Personal Computer (PC) pada sekitar awal tahun 80-an dimana mulai banyak perusahaan yang menggunakan PC dan jumlahnya menjadi tidak terhitung.
Pertama
yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham
Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel
yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan
kabel komunikasi trans-atlantik.
Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun
manusia untuk komunikasi
global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920,
terwujud sebuah transmisi suara tanpa
kabel melalui siaran radio
AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera
berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual
tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943.
Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik
melalui penemuan transistor pada
tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang
merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK
antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu
perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi
rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun
mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan
rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang
menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan
teknologi analog.
Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal
pengeksplorasiannya. Digitalisasi
perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang
sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil
konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content)
berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat
untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia
inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi
industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti
'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi -
komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan
mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak'
manusia.
No comments:
Post a Comment